Ringkasan KKR Jumat Agung 2009, Singapura Pengkotbah: Pdt Dr Stephen Tong
Didalam proklamasi Yesus Sendiri, first hand proclamation,
Yesus enam kali menggunakan kalimat “Aku Datang”, “Anak
Manusia Datang”, kalimat ini menghentikan segala spekulasi
manusia dalam menjawab “Mengapa Yesus Anak Allah
datang kedalam dunia”.
Dalam abad kesebelas ada orang bernama Sanctus Anselmus
menulis suatu buku “Cum Homo Dei” dalam bahasa Latin yang
berarti “Mengapa Allah Menjadi Manusia”. Dia membongkar
rahasia mengapa inkarnasi, mengapa
Kristus turun kedalam dunia. Hadirnya
Kristus didalam sejarah bukan dari
hasil pertemuan seorang pria dan
seorang wanita melalui hubungan seks
dan melahirkan seorang bayi, tetapi
Kristus adalah seorang bayi yang
dilahirkan bukan dari hasil hubungan
seks. Dia adalah seorang bayi yang
dikaruniakan Surga kepada dunia,
langsung diberi oleh Tuhan kepada
manusia. Dia adalah suatu hasil dari
naungan daripada Roh Kudus atas
anak dara Maria dan Dia adalah Allah
yang mengunjungi dunia yang dicipta.
Allah mengunjungi dunia untuk apa?
Semua spekulasi, semua teologi harus
berhenti ditempat Yesus memberikan
proklamasi enam kali tersebut yang
tertera dalam kitab suci. Yesus berkata
Aku datang untuk menggenapi taurat
bagimu. Yesus berkata Aku datang untuk
melunaskan kehendak Allah. Yesus berkata Aku datang untuk
mencari dan menyelamatkan yang berdosa. Yesus berkata
Aku datang bukan memanggil orang benar tetapi Aku
datang untuk memanggil orang berdosa. Yesus berkata Aku
datang untuk memberikan hidup dan meberikan hidup yang
berkelimpahan. Pada kali keenam Yesus berkata Aku datang
bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Hari ini kita
hanya akan memfokuskan pada proklamasi keenam. Yesus
berkata: I come not to be served but to serve and to give my
life.
Didalam dunia ini banyak orang yang mempunyai konsep
yang terpolusi, konsep yang salah, konsep yang egosentris.
Kalo kita bisa menjadi orang yang dilayani banyak orang
kita bangga. Kita kalo mempunyai pembantu lebih banyak
kita lebih kaya, kita mau dihormati dimana-mana kita pergi,
kita sombong, kita mulia, kita rasa terhormat, tetapi apakah
saudara tahu bahwa dihadapan Tuhan bukan demikian. Tuhan
Yesus datang kedunia Dia tidak minta dilahirkan di istana. Dia
tidak minta dilahirkan dirumah orang kaya. Dia tidak minta
dilahirkan dimana tempat banyak orang melayani. Dia datang
kedalam dunia Dia pilih palungan, pilih tempat binatang, Dia
lahir tanpa rumah sendiri, Dia mati tanpa kuburan sendiri, cara
matiNya Dia digantung diatas kayu salib dan seumur hidup
Dia tidak menikmati perikemanusiaan. Dia
tidak menikmati hak sebagai manusia.
Sebagai manusia yang tidak berhak
sebagai manusia dan diperlakukan secara
tidak berperikemanusiaan. Itulah Tuhan
yang menjelma menjadi manusia. Jikalau
engkau merasa engkau sudah mengenal
Kristus biarlah hari ini sekali lagi kita
mengintroskpeksi konsep kita, benarkah
aku mengerti Yesus Kristus?
Pemimpin-pemimpin Karismatik yang
radikal seperti Benny Hinn, Kenneth
Copeland, Kenneth Hagin mereka sudah
menjadi orang gila rohani. Mereka menjadi
raja, mereka menganggap mereka anak
raja, mereka harus dilayani sebanyak
mungkin. Bahkan untuk mendengar kotbah
mereka orang harus membayar berjuta-juta
rupiah. Mereka menggunakan jet pribadi,
mempunyai hidup yang paling mewah,
menggunakan mobil yang paling mahal,
bahkan di Indonesia banyak pengikut-pengikut pemimpin
karismatik yang sudah diracuni oleh setan, mengikut-ikut
belajar seperti mereka. Seperti mereka makin kaya makin
sukses Allah mereka seperti semakin berkuasa. Allah yang
mereka kenal adalah Allah yang seenak mungkin, Allah yang
semewah mungkin, tetapi Allah yang kita kenal adalah Allah
yang menjelma menjadi manusia dan lahir didalam palungan,
yang memilih suatu kehidupan yang paling miskin, paling
hina untuk menjadi teladan, menjadi contoh bagaimana
hidup sebagai pelayan.
Saudara-saudara berkali-kali dari gereja, dari mimbar
kita mengatakan yang berbeda dari semua gereja yang
lain dengan kalimat-kalimat bahwa ada orang yang terus
mengkerok-kerok orang lain demi memperkaya diri sendiri.
Tetapi ada semacam manusia yang terus mengkerok diri
Yesus Berkata: Aku Datang Bukan Untuk Dilayani,
18
Newsletter Gereja
Reformed Injili
Indonesia, Singapura
Kebaktian Pagi
pk 10.00. Tempat: The Alexcier,
237 Alexandra Road #03-11 & 12,
S159929 (Sekretariat GRIIS).
Stasiun MRT terdekat: Redhill MRT Station
Kebaktian Sore
pk 17.00. Tempat: True Way Presbyterian Church
156B Stirling Road, S148947
Gereja berada tepat di samping Queenstown MRT Station
Web GRII-Singapura : http://www.grii-singapore.org Saran & masukan: agape@grii-singapore.org
gape
Aku Datang
Untuk Melayani
untuk membahagiakan orang lain. Siapakah manusia yang
mengorbankan diri, yang menyangkal diri dan menjadi
berkat bagi orang lain itulah yang mengikut Yesus Kristus.
Yesus Kristus berkata jikalau engkau tidak menyangkal diri
dan tidak memikul salib mu sendiri dan mengikut Aku engkau
tidak layak menjadi muridKu. Sudahkah engkau mendengar
kalimat-kalimat dari Yesus Kristus “Aku datang untuk melayani,
Aku datang tidak untuk dilayani”.
Saudara-saudara bedanya setan sama Kristus, setan adalah
bukan yang paling tinggi tetapi dia mau yang paling tinggi.
Kristus yang ada ditempat yang Maha Tinggi, Dia merelakan
diri turun dari tempat yang Maha Tinggi itu. Disinilah
perbedaannya, kerohanian yang sungguh-sungguh ditandai
dengan kerelaan orang tersebut mau merendahkan diri.
Alkitab mengatakan kepada kita, Allah Tritunggal adalah
Allah yang rela merendahkan diri, Allah kita adalah Allah
yang ditempat Maha Tinggi. Tetapi Allah Bapa meskipun
bersemayam ditempat yang Maha Tinggi, kitab Mazmur
mengatakan Dia menilik, memperhatikan dan memberikan
anugerah kepada orang yang rendah. Alkitab mengatakan
Kristus adalah Allah ditempat yang Maha Tinggi tetapi rela
turun, rela inkarnasi, masuk kedalam dunia dan lahir ditempat
yang paling remeh. Alkitab berkata Roh Kudus adalah Allah
yang ditempat yang Maha Tinggi, Dia turun dari sorga
berdiam didalam hati orang yang beriman kepada Tuhan.
Dan sekali turun tidak naik lagi. Secara rohani, secara sifat
ilahi Dia ada diatas, ada didalam dunia dan ada dimana-
mana. Secara status Dia turun kedalam dunia sejak hari
pentakosta pertama sampai sekarang Dia terus didalam hati
kita sampai selama-lamanya.
Allah Tritunngal adalah Allah yang mau merendahkan diri.
Inilah Allah yang sejati. Malaikat adalah ciptaan Allah yang
bukan Allah. Alkitab mengatakan penghulu malaikat (lusifer)
ingin menjadi seperti Allah, dia ingin setara dengan Allah,
dia ingin duduk dan ingin menjadi seperti Allah supaya
menerima sembah sujud.
Hak yang ada pada Allah sendiri dan tidak boleh ada pada
mahkluk yang lain yaitu menerima sembah sujud. Karena
semua makhluk yang lain diluar Allah hanyalah ciptaan dan
ciptaan tidak boleh menerima hak pencipta untuk disembah
sujud. Itulah sebabnya setan mau menjadi sama seperti
Allah. Aku ingin sama seperti yang Maha Tinggi, aku ingin
kedudukan Allah, aku ingin setara dengan Allah.
Kristus Yang Merendah Diri, Ditinggikan Allah
Saudara-saudara sekalian Yesus Kristus berbeda dengan
iblis, karena iblis tidak ditempat yang Maha Tinggi tetapi
dia ingin berambisi liar mau sama seperti Tuhan Allah. Yesus
Kristus yang adalah Allah tetapi rela mau turun ke dunia. Ini
yang disebut sebagai rohani, bukan ambisi yang liar. Rohani
adalah proses yang taat sampai kehendak Tuhan terjadi.
Saudara-saudara itulah sebabnya Tuhan memberikan kepada
kita suatu pelajaran yang dibawah ambisi liar ataupun yang
diatas dicampakan turun lebih bawah dari yang dibawah.
Yang diatas rela turun diri akhirnya diangkat sampai diatas
punya atas, ini yang saya belajar di Alkitab. Yesus diberi
nama diatas segala nama, Yesus diangkat ditempat tinggi
lebih tinggi dari semua yang tinggi, ditempat yang Maha
Tinggi, Yesus mendapat pujian dari Tuhan. Mengapa? Karena
rendah hati yang aktif mengakibatkan kemuliaan yang pasif,
ambisi yang aktif mengakibatkan penghinaan yang pasif.
Iblis mau ambisi yang aktif, dia mau sama tinggi dengan
Tuhan Allah akhirnya diturunkan lebih bawah dari yang
bawah. Tetapi Yesus Kristus yang dari tempat yang Maha
Tinggi mau merendahkan diri, karena kerendahan diri secara
aktif dipermuliakan oleh Tuhan Allah secara aktif. Barang
siapa mau sendiri kemuliaan akhirnya dipermalukan, barang
siapa yang mau merendahkan diri akhirnya di permuliakan.
Yang aktif menjadi pasif yang pasif menjadi aktif. Ini yang
dipelajari oleh Alkitab. Barang siapa mengerti prinsip ini dan
dalil ini seumur hidup akan diberkati oleh Tuhan, dan yang
tidak mengerti dalil ini akan dibuang oleh Tuhan.
Integritas Kristus Yang Tidak Kompromi
Saudara-saudara, pada waktu Yesus Kristus turun, inkarnasi
menjadi manusia berdaging dan berdarah saat itu selama
tiga puluh tiga tahun setengah kedudukan Yesus sedikit
lebih rendah dari malaikat-malaikat, seperti tertera dalam
Ibrani 2 mengatakan Dia (anak manusia) untuk sementara
menjadi yang lebih rendah sedikit dari pada malaikat.
Karena memang malaikat dicipta lebih tinggi dari manusia,
manusia dicipta lebih rendah sedikit dari malaikat. Manusia
mempunyai potensi untuk melampaui dan lebih tinggi
dari malaikat pada saat manusia sudah menerima Kristus
melalui karya keselamatanNya. Karena pada akhirnya
manusia akan mengadili malaikat-malaikat (I Kor 6:2).
John Milton didalam Paradise Lost dia mengatakan “Allah
Bapa menyuruh semua malaikat menyembah Kristus tetapi
lucifer tidak mau”. Akhirnya balas dendam dilakukan pada
waktu Yesus menjadi manusia. Lucifer minta Yesus untuk
menyembah dia. Luar biasa, ini adalah Kristologi yang
berada didalam Alkitab. Kristologi yang tidak ditemukan oleh
banyak ahli-ahli sistematika teologi. Alkitab menulis pada
waktu Yesus disuruh menyembah dia memberikan syarat
“Yesus, jikalau engkau menyembah aku satu kali saja aku
akan memberikan dunia dan segala kekayaan kepadaMu”.
Bukankah ini tawaran yang sangat besar? Yesus berkata “Hi
setan enyahlah engkau”.
Saudara-saudara setan tidak pernah berdagang rugi, tetapi
setan tidak mungkin untung didalam perdagangan atas orang
yang taat kepada Roh Kudus. Karena pengalaman Roh Kudus
lebih tinggi dari setan. Karena bijaksana Roh Kudus lebih
tinggi dari pada setan, karena Roh Kudus adalah Tuhan Allah.
Itu sebab Alkitab mengatakan jangan mengandalkan diri,
jangan bersandarkan kepada diri, engkau perlu bersandar
kepada Tuhan dan hanya bersandar kepada Tuhan saja.
Saudara-saudara jikalau hari itu Yesus Kristus bertakluk
kepada setan, hari ini saya tidak usah berkotbah susah-susah
karena seluruh dunia sudah otomatis Kristen. JikaYesus hari
itu sudah menerima tawaran dari iblis dan takluk kepada
dia seluruh dunia sudah tidak ada Budha, tidak ada Hindu,
tidak ada Islam, tidak ada agama lain, seluruh umat manusia
keturunan Adam adalah Kristen. Islam jadi Kristen, Budha
jadi Kristen, Hindu menjadi Kristen, seluruh dunia menjadi
Kristen, semua orang menjadi Kristen, tidak usah penginjilan
lagi. Tetapi apa Yesus mau? Perhatikan kalimat dibawah,
“Jikalau hari itu Yesus Kompromi seluruhnya jadi Kristen dan
tidak usah penginjilan lagi, tetapi saya berkata kepada mu:
semua orang yang percaya kepada Yesus adalah percaya
kepada Yesus yang sendiriNya takluk kepada setan. Hanya
secara tidak langsung mereka semua ditaklukkan oleh iblis”.
Yesus mengetahui hal ini tidak bisa, Yesus mengetahui lebih
baik Aku disalibkan, lebih baik Aku menderita, lebih baik
Aku mati diatas kayu salib dari pada Aku mendapatkan
Ketika kami merefleksikan kembali beberapa tahun ke
belakang, kami melihat bahwa Mimbar Reformed Injili
Indonesia Melbourne bukanlah gereja yang selalu berjalan
dengan mulus. Di tengah berkat, sukacita serta pertumbuhan
yang Tuhan berikan, ada juga berbagai pergumulan
dan tantangan yang dihadapi. Walaupun demikian kami
menyadari bahwa di dalam gereja yang berjumlah kecil
ini pun Tuhan bekerja. Dan kalau kami mengingat keadaan
kami yang dahulu dan membandingkannya dengan yang
sekarang, kami harus berkata bahwa hanya karena anugerah
dan pimpinan Tuhan lah kami boleh semakin bertumbuh.
Sebelumnya kebanyakan dari kami masih belum mengerti
akan signifikansi pentingnya Reformed Injili yang tengah
diperjuangkan oleh rekan-rekan GRII di seluruh dunia.
Dan walaupun pada awalnya hanya segelintir orang yang
mengikuti National Reformed Evangelical Conference
(NREC), tapi semakin lama semakin banyak yang ikut. Kami
juga beberapa kali memutar rekaman VCD NREC di gereja
supaya para jemaat lain dapat bersama-sama mendengar
visi dan misi dari gerakan Reformed Injili dan mengerti
kedalaman ajaran teologi Reformed.
Beberapa tahun yang lalu terjadi kekosongan hamba Tuhan
fulltime selama 1 tahun lebih, dimana kebaktian hari minggu
kebanyakan diisi oleh VCD Pdt. Dr. Stephen Tong atau hamba
Tuhan dari Indonesia kalau sedang ada yang berkunjung.
Tetapi dari kekosongan ini kami bisa melihat bagaimana
Tuhan tetap memelihara jemaatNya. Kami bersyukur bisa
berinteraksi dan berkenalan dengan cukup banyak hamba
Tuhan dari GRII, suatu privilege yang mungkin tidak dinikmati
oleh MRII yang lainnya. Walaupun kami sebagai jemaat
jarang berinteraksi langsung dengan Pdt. Stephen Tong, tetapi
melalu kehadiran pada hamba Tuhan ini kami juga dapat
belajar mengenai visi dan misi gerakan Reformed Injili.
Para jemaat juga perlu didorong supaya mereka sendiri
memiliki kerinduan untuk menggali kekayaan Firman Tuhan
by Ivan Raharjo & Christian TirthaSurat dari MRII Melbourne
semua kekayaan, kemuliaan, segala kehormatan dunia tapi
akhirnya Aku menolak kehendak Allah dan berbagian didalam
perintangan iblis terhadap Tuhan Allah. Itulah sebab Yesus
telah memilih jalan menjadi pelayan, I come not to be served,
I come not for the respect, not for the honour, not for the world
glory, I come to accomplish the will of My Father, I come
to serve. Aku datang menjadi hamba Aku datang menjadi
pelayan. Istilah hamba didalam bahasa Yunani adalah
doulos, berarti orang yang sama sekali tidak mempunyai hak
sendiri, orang yang tidak mempunyai kebebasan sendiri.
Kristus Adalah Satu-Satuya Juruselamat
Saya berkata kepada saudara Yesus datang tidak pernah
pakai cara munafik tidak pakai cara pura-pura untuk
mendapatkan suara untuk disetujui oleh manusia, Dia hanya
berkata kehendakMu yang terjadi. Dia menjadi pelayan,
Dia menyangkal diri, Dia menjadi teladan, Dia menjadi
penderita yang sebagai teladan dan contoh untuk segala
jaman. Melalui kematian Dia dosa kita diampuni, lalu kita
kembali kepada Tuhan. Hari ini saya tidak mau menjadi
pendeta yang mau muluk-muluk, saya menjadi hamba Tuhan
yang jujur, memberitakan Firman Tuhan yang sesungguhnya,
saya tidak peduli saudara taat atau tidak, saudara setuju
atau tidak, saya berkata kepada saudara “Diluar Yesus
Kristus tidak ada juru selamat, diluar Yesus Kristus tidak ada
pengampunan dosa, Dia luar Yesus Kristus tidak ada agama
membawa engkau kembali kepada Allah, karena didalam
Kristus disitu ada keselamatan, ada pengampunan dosa yang
membawa keselamatan yang disediakan oleh Tuhan Allah”.
Yesus Kristus adalah pelayan yang melayani. Pelayanan Yesus
Kristus menjadi puncak ketika Ia meyerahkan nyawaNya
menjadi tebusan. Inilah karya keselamatan terbesar. Saya
bertanya pada hari hari ini, maukah engkau membuka
hatimu menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat? Atau
engkau hanya menjadi orang Kristen ikut-ikut keramaian
dan mencari keuntungan, kesuksesan, kelancaran dengan
memperalat Tuhan. Ataukah engkau mau berkata: Tuhan,
aku mau menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh
menerima Yesus Kristus masuk kedalam hatiku. Tuhan berilah
keselamatanMu. Maukah engaku? Maukah engkau? Engkau
bukan menjawab saya, jawab kepada Tuhan Yesus yang
mencintai engkau.
Power & Wisdom in True Evangelism Progsif oleh Pdt.Lim Kok Han. Penulis: Daniel. G
secara pribadi. Sekalipun awalnya terlihat cukup sulit, kami
berusaha untuk membudidayakan budaya membaca buku
melalui tim perpustakaan dan toko buku sebagai fasilitator.
Khususnya mengingat hampir semua jemaat fasih berbahasa
Inggris, yang justru seharusnya menjadi plus point dalam
mengembangkan kerohanian melalui buku-buku yang
bermutu baik. Dan sungguh merupakan karya serta anugerah
Tuhan kalau saat ini kami boleh melihat semakin banyak
jemaat yang sadar pentingnya untuk memperlengkapi diri
dengan kebenaran, bukan hanya melalui khotbah setiap hari
Minggu, tapi juga dengan menggumulinya secara pribadi
setiap saat setiap waktu. Kesadaran dan semangat belajar
inilah yang perlu
kami bina terus-
menerus.
S e l a i n
membangun dan
memperkuat ke
dalam, kami juga
melihat perlunya
m e n j a n g k a u
keluar. Kami
melihat pentingnya
m e l a k u k a n
p e n g i n j i l a n
serta rindu untuk
m e n y e b a r k a n
teologi dan semangat Reformed kepada orang-orang Kristen
lainnya. Di satu sisi kami perlu bersyukur karena di Melbourne
kami tidak perlu takut dianiaya karena memberitakan Injil,
mengingat kebebasan untuk menyuarakan pendapat pribadi
masih sangat terbuka. Walaupun demikian, kebebasan
yang sama juga menjadi hambatan. Selain ‘gap’ dalam
bahasa, pemikiran post-modernisme sudah mendarah
daging di masyarakat. Kalau kami penginjilan ke jalan,
kemungkinannya kecil untuk kami berbicara dengan sesama
orang Indonesia. Kami lebih sering bertemu Asia lainnya,
seperti China, Vietnam, India, dan sebagainya. Follow up dari
penginjilan kepada mereka pun perlu kami pikirkan karena
kebaktian kami diadakan hanya dalam bahasa Indonesia.
Itu salah satu sebabnya kami sedang menggumulkan untuk
memakai translator melalui headphone dalam kebaktian
hari Minggu. Mungkin kesulitan-kesulitan seperti inilah yang
sering membuat semangat penginjilan kami menciut. Ini
adalah salah satu hal yang perlu kami perbaiki. Kami harus
selalu diingatkan akan kasih Tuhan yang telah dicurahkan
bagi kami agar semangat penginjilan tetap menyala.
Baru-baru ini kami sangat bersyukur dengan kunjungan
Pdt. Sutjipto Subeno pada awal bulan April kemarin.
Kunjungan beliau membawa banyak berkat melalui
Kebaktian Kebangunan Rohani bertemakan “Being a Positive
Christian” selama dua malam, dan seminar “John Calvin
and His Theology” juga selama dua malam. Pdt. Sutjipto
memperingatkan akan bahaya dari ‘positive thinking’ yang
sudah merajalela, dan kebodohan menggantungkan seluruh
masa depan pada kekuatan sendiri yang tidak lain adalah
suatu spirit yang humanis/cinta diri dan materialis/cinta
uang. Kita diingatkan akan keadaan krisis yang tengah terjadi
dan yang kemungkinan besar akan semakin memburuk. Di
tengah-tengah keadaan yang tidak menentu, kita ditantang
untuk mempertanggungjawabkan setiap gerak langkah kita
sesuai dengan kehendak Allah bagi kita – itulah berpikir
positif secara kristiani!
Melalui seminar, kami
juga diajak untuk
melihat keindahan
dari karakter John
Calvin dan kedalaman
dari pemikirannya.
Berhubung kami
membuka seminar
ini untuk umum, ada
orang-orang yang
berasal dari gereja lain
yang ikut menghadiri
seminar ini. Respon
yang mereka berikan
ternyata sangat baik. Mereka bahkan ingin mengikuti seminar-
seminar seperti ini lagi kalau kami menyelenggarakannya di
waktu yang akan datang. Secara umum, sedikit sekali gereja
Indonesia di kota Melbourne yang berteologia Reformed.
Tantangan kami salah satunya adalah bagaimana bisa
memimpin orang kepada kebenaran Firman Tuhan dengan
kasih serta semangat penginjilan yang sejati. Dari sini kami
melihat seminar-seminar seperti ini dapat menjadi salah satu
cara untuk memberikan pengaruh positif kepada gereja-
gereja yang lain di kota Melbourne.
Sebenarnya masih ada banyak hal lain yang bisa
disharingkan, ada banyak anugerah lain yang sudah
Tuhan berikan, ada